Uni Emirat Arab Terkena Banjir Besar: Dampak Buruk dan Respons Pemerintah Terhadap Kejadian Meteorologi Langka
- by ADMIN
- 01:11 AM
VIRALPEDIAZ.COM -Uni Emirat Arab (UEA) mengalami kejadian meteorologi yang belum pernah terjadi sebelumnya saat terkena banjir besar yang langka bagi negara Teluk tersebut. Banjir dahsyat ini disebabkan oleh curah hujan terbesar yang pernah tercatat dalam waktu 24 jam, yang melanda negara itu hingga Selasa, (16/4/2024) malam.
Pusat Meteorologi UEA melaporkan bahwa curah hujan yang tercatat jauh melampaui semua peristiwa curah hujan yang pernah terdokumentasi sejak dimulainya pengumpulan data pada tahun 1949, yang mempengaruhi berbagai wilayah di negara ini.
Di Dubai, jumlah curah hujan yang diterima dalam satu hari dilaporkan setara dengan jumlah curah hujan yang biasanya turun dalam kurun waktu 1,5 tahun, menurut ilmuwan iklim Colin McCarthy. McCarthy mengatakan bahwa curah hujan sekitar 5 inci (127 mm) menggenangi Dubai dalam waktu 24 jam.
Dia memperkirakan hujan lebat di wilayah tersebut disebabkan oleh beberapa putaran badai petir hebat yang terjadi di perairan hangat Teluk Persia. Sementara itu, ahli iklim Friederike Otto mengatakan curah hujan ekstrem di UEA dan wilayah lain kemungkinan besar disebabkan oleh pemanasan global.
“Sangat mungkin hujan yang mematikan dan merusak di Oman dan Dubai diperparah oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia,” kata Otto kepada AFP.
Namun, curah hujan tertinggi tidak tercatat di Dubai, melainkan di wilayah "Khatm Al Shakla" di Al Ain, mencapai 254 mm dalam waktu kurang dari 24 jam.
Hujan lebat ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah meteorologi UEA, yang berkontribusi terhadap peningkatan rata-rata curah hujan tahunan di negara tersebut dan memperkuat cadangan air tanah di negara tersebut.
Menanggapi kondisi cuaca buruk, Departemen Sumber Daya Manusia Ajman telah mengumumkan kelanjutan kerja jarak jauh bagi pegawai pemerintah pada Rabu, 17 April, karena cuaca buruk yang sedang berlangsung.
Cuaca buruk ini juga menyebabkan potensi penundaan penerbangan karena hujan lebat yang melanda Abu Dhabi pada 17 April. Selain itu, operasi di Bandara Internasional Dubai sempat dihentikan sementara selama 25 menit pada Selasa karena badai hebat.
Dubai, yang terkenal sebagai pusat keuangan Timur Tengah, mengalami gangguan yang signifikan karena hujan deras dan kondisi cuaca buruk yang menyebabkan banjir besar tidak hanya di kota tersebut tetapi juga di seluruh UEA dan Bahrain.
Uni Emirat Arab (UEA) mengalami kejadian meteorologi yang belum pernah terjadi sebelumnya saat terkena banjir besar yang langka bagi negara Teluk tersebut. Banjir dahsyat ini disebabkan oleh curah hujan terbesar yang pernah tercatat dalam waktu 24 jam, yang melanda negara itu hingga Selasa, (16/4/2024) malam.
Pusat Meteorologi UEA melaporkan, curah hujan yang tercatat jauh melebihi peristiwa curah hujan apa pun yang terdokumentasi sejak dimulainya pengumpulan data pada 1949, yang mempengaruhi berbagai wilayah di negara ini.
Di Dubai, jumlah curah hujan yang diterima dalam satu hari dilaporkan setara dengan jumlah curah hujan yang biasanya turun dalam kurun waktu 1,5 tahun, menurut ilmuwan iklim Colin McCarthy. McCarthy mengatakan bahwa curah hujan sekitar 5 inci (127 mm) menggenangi Dubai dalam waktu 24 jam.
Dia memperkirakan hujan lebat di wilayah tersebut disebabkan oleh beberapa putaran badai petir hebat yang terjadi di perairan hangat Teluk Persia. Sementara itu, ahli iklim Friederike Otto mengatakan curah hujan ekstrem di UEA dan wilayah lain kemungkinan besar disebabkan oleh pemanasan global.
“Sangat mungkin hujan yang mematikan dan merusak di Oman dan Dubai diperparah oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia,” kata Otto kepada AFP.
Namun, curah hujan tertinggi tidak tercatat di Dubai, melainkan di wilayah "Khatm Al Shakla" di Al Ain, mencapai 254 mm dalam waktu kurang dari 24 jam.
Hujan lebat ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah meteorologi UEA, yang berkontribusi terhadap peningkatan rata-rata curah hujan tahunan di negara tersebut dan memperkuat cadangan air tanah di negara tersebut.
Menanggapi kondisi cuaca buruk, Departemen Sumber Daya Manusia Ajman telah mengumumkan kelanjutan kerja jarak jauh bagi pegawai pemerintah pada Rabu, 17 April, karena cuaca buruk yang sedang berlangsung.

Cuaca buruk ini juga menyebabkan potensi penundaan penerbangan karena hujan lebat yang melanda Abu Dhabi pada 17 April. Selain itu, operasi di Bandara Internasional Dubai sempat dihentikan sementara selama 25 menit pada Selasa karena badai hebat.
Dubai, yang terkenal sebagai pusat keuangan Timur Tengah, mengalami gangguan yang signifikan karena hujan deras dan kondisi cuaca buruk yang menyebabkan banjir besar tidak hanya di kota tersebut tetapi juga di seluruh UEA dan Bahrain.
